MOL TAPE
A. Pendahuluan.
MOL adalah larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari berbagai sumberdaya yang tersedia setempat. Larutan MOL mengandung hara mikro, makro dan bakteri yang berpotensi sebagai dekomposer, perangsang tumbuhan, agens pengendali hama / penyakit dan pestisida organic terutama sebagai fungisida. MOL mempunyai fungsi beranekaragam tergantung dari bahannya. Kita harus membuat lebih dari satu macam MOL dan dalam pengaplikasiannya sebaiknya dikombinasikan dengan MOL2 yang lain agar hemat biaya.
MOL merupakan
kumpulan mikro organisme yang bisa “diternakkan”, fungsinya dalam konsep “zero waste” adalah untuk “starter” pembuatan kompos organik.
Dengan MOL ini maka konsep pengomposan bisa selesai dalam waktu 3 mingguan.
Secara umum, kita tinggal pilih bahan yang paling mudah didapat disekitar kita. Setelah bahan dipilih, kemudian dimasukkan ke dalam drum plastik, dan diberi air, hingga bahan tenggelam. Setelah 4 atau 5 hari MOL ini sudah bisa dipakai.
Secara umum, kita tinggal pilih bahan yang paling mudah didapat disekitar kita. Setelah bahan dipilih, kemudian dimasukkan ke dalam drum plastik, dan diberi air, hingga bahan tenggelam. Setelah 4 atau 5 hari MOL ini sudah bisa dipakai.
Selain
untuk “starter” kompos, MOL bisa juga dipakai untuk “pupuk cair” dengan cara
diencerkan terlebih dahulu, 1 bagian MOL dicampur 15 bagian air. Siramkan pada
tanah di sekitar tanaman. Upayakan jangan mengenai batang tanaman.
B. Bahan
Utama Dalam Pembuatan MOL:
1. Glukosa.
Bahan ini sebagai sumber energi bagi mikroorganisme yang bersifat spontan
(lebih mudah dimakan mereka). Sumber glukosa bisa didapat dari: gula,
molases, air kelapa, air nira, tetes dll
2. Karbohidrat.
Bahan ini dibutuhkan mikroorganisme sebagai sumber energi. Sumber
karbohidrat bisa diperoleh dari: air cucian beras, nasi bekas/basi,
singkong, kentang, gandum, bekatul dll
3. Sumber Bakteri (mikroorganisme lokal).
Bahan yang mengandung banyak mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman
antara lain:
bonggol pisang, rebung bambu, keong mas, aneka buah-buahan, aneka sayuran ,
nasi, urine, pucuk daun labu, tapai, singkong, buah maja dll.
Biasaya dalam MOL tidak hanya mengandung 1 jenis mikroorganisme tetapi
beberapa mikroorganisme diantaranya: Rhizobium sp, Azospirillium sp,
Azotobacter sp, Pseudomonas sp, Bacillus sp dan bakteri pelarut phospat
Ragi untuk fermentasi tapai merupakan campuran beberapa mikroorganisme,
terutama fungi (kapang dan jamur), seperti Saccharomyces
cerevisiae, Rhizopus oryzae,
Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, dan
Pediococcus sp, namun
tidak tertutup kemungkinan jenis lain juga terlibat. Tapai hasil fermentasi
dengan ragi yang didominasi S. cerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, lunak, berasa manis
keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket
Membuat MOL dari TAPE yang
relatif bersih (tidak menjijikkan),.
MOL tape atau MOL peuyeum, dianggap lebih bersih, karena bahannya juga bersih, dan tidak ada kesan
menjijikkan. Bisa tapai singkong atau peuyeum ketan, pilih yang paling mudah
didapat. Langkah-langkahnya sebagaiberikut :
Langkah I, siapkan botol plastik air minum kemasan
ukuran besar (1.500 mililiter). Cukup satu botol kosong saja, tidak usah dengan
tutupnya.
Langkah II, beli tapai
atau peuyeum, sedikit saja, soalnya butuhnya juga hanya 1 ons, lalu masukkan
dalam botol.
Langkah III, isikan air dalam botol yang telah berisi
tapai atau peuyeum. Jangan diisi penuh, cukup hampir penuh.
Langkah IV, masukkan gula pasir/gula merah, 5 sendok
makan ke dalam botol yang telah diisi tapai atau peyeum dan air.
Langkah V, kocok-kocok sebentar agar gula melarut.
Langkah VI, biarkan botol terbuka tidak ditutup selama 4
atau 5 hari. Selanjutnya, selamanya botol tidak ditutup, biar MOL-nya bisa bernafas.
Langkah VII, setelah 5
hari, dan kalau dicium akan berbau wangi alkohol, maka MOL telah bisa dipakai.
Memperbanyak MOL : kalau ingin ”beternak” MOL, maka ambillah botol kosong
yang sejenis, cuci bersih, lalu bagilah MOL dari botol yang satu ke botol
kedua. Separoh-separoh. Lalu isikanlah air bersih (steril lebih baik) ke dalam
botol-botol tadi sampai hampir penuh, dan kemudian masukanlah gula ke
masing-masing botol dengan takaran seperti di atas. (seperti langkah III sd
VI). Jadilah kita punya 2 botol MOL.
Bila ingin memperbanyak lagi, lakukanlah dengan cara yang sama.
MOL tapai sudah cukup bagus untuk percepatan membuat kompos, juga dapat
dipakai untuk pupuk cair. Coba tambahkan lagi buah nenas yang telah
diblender halus ke dalam MOL tapai, juga ditambah gula pasir. Warnanya akan
menjadi kekuningan, baunya wangi antara tapai dan nenas, dan tetap bersih.
Setelah MOL tape/peuyeum selesai dibuat, coba untuk starter pengomposan pucuk daun-daun hijau segar. MOL tape/peuyeum cepat bereaksi sebagai
starter kompos. Bahan kompos yang tadinya hijau dan coklat, dalam sehari sudah
menghitam dan menghangat sebagai pertanda mikrobanya bekerja aktif.
Sumber :
- http://fajarrizkyashtercytin.wordpress.com/2013/03/31/617/
- http://agroklinik.wordpress.com/produk/kumpulan-tentang-mol.
- http://id.wikipedia.org/wiki/Tapai