Sabtu, 21 September 2013

PEMBUATAN MOL ( MICRO ORGANISME LOKAL ) TAPE



MOL TAPE

A.  Pendahuluan. 
MOL adalah larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari berbagai sumberdaya yang tersedia setempat. Larutan MOL mengandung hara mikro, makro dan bakteri yang berpotensi sebagai dekomposer, perangsang tumbuhan, agens pengendali hama / penyakit dan pestisida organic terutama sebagai fungisida. MOL mempunyai fungsi beranekaragam tergantung dari bahannya. Kita harus membuat lebih dari satu macam MOL dan dalam pengaplikasiannya sebaiknya dikombinasikan dengan MOL2 yang lain agar hemat biaya.
MOL merupakan kumpulan mikro organisme yang bisa “diternakkan”, fungsinya dalam konsep “zero waste” adalah untuk “starter” pembuatan kompos organik. Dengan MOL ini maka konsep pengomposan bisa selesai dalam waktu 3 mingguan.
Secara umum, kita tinggal pilih bahan yang paling mudah didapat disekitar kita. Setelah bahan dipilih, kemudian dimasukkan ke dalam drum plastik, dan diberi air, hingga bahan tenggelam. Setelah 4 atau 5 hari MOL ini sudah bisa dipakai.
         Selain untuk “starter” kompos, MOL bisa juga dipakai untuk “pupuk cair” dengan cara diencerkan terlebih dahulu, 1 bagian MOL dicampur 15 bagian air. Siramkan pada tanah di sekitar tanaman. Upayakan jangan mengenai batang tanaman.
B.   Bahan Utama Dalam Pembuatan MOL:
1.   Glukosa.
Bahan ini sebagai sumber energi bagi mikroorganisme yang bersifat spontan (lebih mudah dimakan mereka). Sumber glukosa bisa didapat dari: gula, molases, air kelapa, air nira, tetes dll
2.   Karbohidrat.
Bahan ini dibutuhkan mikroorganisme sebagai sumber energi. Sumber karbohidrat bisa diperoleh dari: air cucian beras, nasi bekas/basi, singkong, kentang, gandum, bekatul dll
3.   Sumber Bakteri (mikroorganisme lokal).
Bahan yang mengandung banyak mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman antara lain:
bonggol pisang, rebung bambu, keong mas, aneka buah-buahan, aneka sayuran , nasi, urine, pucuk daun labu, tapai, singkong, buah maja dll.
Biasaya dalam MOL tidak hanya mengandung 1 jenis mikroorganisme tetapi beberapa mikroorganisme diantaranya: Rhizobium sp, Azospirillium sp, Azotobacter sp, Pseudomonas sp, Bacillus sp dan bakteri pelarut phospat
Ragi untuk fermentasi tapai merupakan campuran beberapa mikroorganisme, terutama fungi (kapang dan jamur), seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis,  Saccharomycopsis fibuligera,  dan  Pediococcus sp, namun tidak tertutup kemungkinan jenis lain juga terlibat. Tapai hasil fermentasi dengan ragi yang didominasi S. cerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, lunak, berasa manis keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket
Membuat MOL dari TAPE yang relatif bersih (tidak menjijikkan),.
MOL tape atau MOL peuyeum, dianggap lebih bersih, karena bahannya juga bersih, dan tidak ada kesan menjijikkan. Bisa tapai singkong atau peuyeum ketan, pilih yang paling mudah didapat. Langkah-langkahnya sebagaiberikut :
Langkah I,     siapkan botol plastik air minum kemasan ukuran besar (1.500 mililiter). Cukup satu botol kosong saja, tidak usah dengan tutupnya.
Langkah II,    beli tapai atau peuyeum, sedikit saja, soalnya butuhnya juga hanya 1 ons, lalu masukkan dalam botol.
Langkah III,   isikan air dalam botol yang telah berisi tapai atau peuyeum. Jangan diisi penuh, cukup hampir penuh.
Langkah IV,   masukkan gula pasir/gula merah, 5 sendok makan ke dalam botol yang telah diisi tapai atau peyeum dan air.
Langkah V,    kocok-kocok sebentar agar gula melarut.
Langkah VI,   biarkan botol terbuka tidak ditutup selama 4 atau 5 hari. Selanjutnya, selamanya botol tidak ditutup, biar MOL-nya bisa bernafas.
Langkah VII,  setelah 5 hari, dan kalau dicium akan berbau wangi alkohol, maka MOL telah bisa dipakai.
Memperbanyak MOL : kalau ingin ”beternak” MOL, maka ambillah botol kosong yang sejenis, cuci bersih, lalu bagilah MOL dari botol yang satu ke botol kedua. Separoh-separoh. Lalu isikanlah air bersih (steril lebih baik) ke dalam botol-botol tadi sampai hampir penuh, dan kemudian masukanlah gula ke masing-masing botol dengan takaran seperti di atas. (seperti langkah III sd VI). Jadilah kita punya 2 botol MOL.
Bila ingin memperbanyak lagi, lakukanlah dengan cara yang sama.
MOL tapai sudah cukup bagus untuk percepatan membuat kompos, juga dapat dipakai untuk pupuk cair. Coba tambahkan lagi buah nenas yang telah diblender halus ke dalam MOL tapai, juga ditambah gula pasir. Warnanya akan menjadi kekuningan, baunya wangi antara tapai dan nenas, dan tetap bersih.
Setelah MOL tape/peuyeum selesai dibuat, coba untuk starter pengomposan pucuk daun-daun hijau segar. MOL tape/peuyeum cepat bereaksi sebagai starter kompos. Bahan kompos yang tadinya hijau dan coklat, dalam sehari sudah menghitam dan menghangat sebagai pertanda mikrobanya bekerja aktif.
 Sumber :
  1.  http://fajarrizkyashtercytin.wordpress.com/2013/03/31/617/   
  2. http://agroklinik.wordpress.com/produk/kumpulan-tentang-mol. 
  3.   http://id.wikipedia.org/wiki/Tapai

Selasa, 03 September 2013

MENYELEKSI BENIH PADI



CARA MENYELEKSI BENIH PADI

A. Pendahuluan
Benih Padi yang berkualitas baik akan sangat menentukan kualitas tanaman yang akan menghasilkan produksi padi, sehingga tanaman padinya akan berproduksi maksimal.

Benih padi yang kita sisihkan dari hasil panen, yang kita beli dari penangkar, maupun kios pertanian (benih berlabel) masih belum menjamin bahwa benih tersebut bernas semua. Menyeleksi kembali benih-benih yang telah kita dapatkan agar benih yang kita tanam nanti dapat tumbuh homogen/serempak dan sehat, perlu kita lakukan.


B. Menyeleksi Benih Padi
Menyeleksi benih padi dengan ditampi adalah cara sederhana yang biasa dilakukan petani untuk menghasilkan/mendapatkan benih berkualitas baik. Ada juga dengan cara dimasukkan dalam air kemudian yang tenggelam kita gunakan untuk benih.
Namun kedua cara tersebut masih belum menghasilkan benih yang benar-benar memuaskan.
Untuk memisahkan benih padi yang benar-benar bernas dari benih yang kurang bernas (hampa berat/jelek), ada cara yang sangat sederhana untuk memisahkannya yaitu dengan cara dimasukkan dalam larutan garam jenuh. Untuk mengetahui tingkat kejenuhan kadar garam dalam air dapat menggunakan telur itik sebagai indikatornya. Bila telur itik dimasukkan kedalamnya mengapung berarti kadar garam dalam air tersebut sudah cukup jenuh. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
  1. Siapkan air bersih kurang lebih 10 liter dalam ember
  2. Larutkan garam dapur kurang lebih 3 0ns kedalam air tersebut
  3. Masukkan telor bebek mentah kedalam larutan garam tersebut
  4. Jika telor tersebut masih tenggelam tambahkan garam lagi sampai telor tersebut terapung
  5. Ambil telor tersebut dan masukkan calon benih yang akan kita gunakan sebagai benih
  6. Pisahkan gabah yang terapung dan tenggelam
  7. Gabah yang tenggelam bilas dengan air bersih
  8. Gunakan gabah yang tenggelam dan telah dibilas tersebut sebagai benih, dan
  9. Benih berkualitas siap direndam dan disemaikan
C. Penutup
          Benih berkualitas merupakan prasyarat untuk mendapatkan pertanaman yang baik, sehat dan homogen. Pertanaman yang baik dan sehat akan dapat memberikan produksi yang maksimal / tinggi.

Sumber: http://www.gerbangpertanian.com/2010/10/cara-mudah-menyeleksi-benih-padi.html